Selama masa kehamilan, wanita mengalami berbagai perubahan fisik. Salah satu perubahan yang mungkin terjadi adalah pertumbuhan skin tag atau tanda kulit. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa membuat tidak nyaman dan cukup mengganggu. Dalam artikel Medikacare berikut ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang skin tag saat hamil, yuk simak.
Skin tag adalah pertumbuhan kulit yang lembut dan kecil, biasanya berukuran sekitar 2-5 milimeter. Umumnya, warna skin tag hampir sama dengan warna kulit, namun bisa juga lebih gelap. Skin tag dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja. Akan tetapi, kondisi ini paling sering muncul di area di mana kulit sering bergesekan, seperti leher, ketiak, pangkal paha, dan bawah payudara.
Pada ibu hamil, perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan dapat memicu pertumbuhan skin tag. Selain itu, kenaikan berat badan selama kehamilan dapat menyebabkan gesekan kulit yang berlebihan dan memicu pertumbuhan skin tag. Pada sebagian besar kasus, skin tag akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
Penyebab Skin Tag saat Hamil
Skin tag saat hamil merupakan kondisi umum dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, skin tag pada ibu hamil disebabkan oleh perubahan kadar hormon selama masa kehamilan.Skin tag dapat muncul ketika beberapa lapisan kulit yang terletak di atas permukaan kulit tumbuh secara berlebihan dan membentuk benjolan kecil. Selain itu, beberapa faktor, seperti diabetes gestasional, obesitas, dan faktor genetik dapat memicu pertumbuhan skin tag pada ibu hamil.
Cara Mengatasi skin tag saat hamil
Cara terbaik untuk menghilangkan skin tag saat hamil adalah membiarkan hilang dengan sendirinya. Biasanya, selama beberapa bulan setelah melahirkan, kadar hormon akan kembali normal dan kulit yang tumbuh ini akan menghilang.Namun, Bunda bisa menghilangkan skin tag jika menimbulkan beberapa gejala berikut:
A. Terasa nyeri
B. Berbeda dari warna kulit sekitarnya
C. Berdarah
D. Teksturnya berubah menjadi padat
Pada kondisi tersebut, dokter mungkin dapat menghilangkan skin tag yang Bunda miliki dengan melakukan beberapa metode berikut:
1. Pembekuan
Metode pembekuan (cryotherapy) dilakukan dengan cara membekukan skin tag menggunakan nitrogen cair yang akan membuat skin tag terlepas. Biasanya, skin tag akan terlepas setelah 10-14 hari metode pembekuan dilakukan. Akan tetapi, Bunda perlu mewaspadai efek sampingnya yang bisa menimbulkan peradangan pada kulit.2. Pengeringan
Pengeringan adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengeringkan sejumlah cairan menggunakan elektroda seperti jarum atau elektrodesikasi. Nantinya, alat tersebut akan mengalirkan arus listrik ke dalam jaringan dan menghancurkan skin tag.3. Pembakaran
Metode pembakaran atau electrosurgery dilakukan dengan cara membakar skin tag menggunakan obat pembakar elektrik.4. Pemotongan
Dokter mungkin akan memotong skin tag menggunakan gunting, dengan atau tanpa anestesi. Cara ini dikenal dengan istilah ligasi.Meskipun umumnya skin tag tidak berbahaya dan tidak menyebabkan rasa sakit, kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu, terutama jika tumbuh di area yang sering bergesekan dengan pakaian atau kulit.
Jika skin tag sudah sangat mengganggu, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter untuk menghilangkannya. Namun, sebaiknya jangan mencoba menghilangkan skin tag sendiri di rumah karena dapat meningkatkan risiko infeksi atau perdarahan.
Selain itu, jika skin tag mengalami perubahan warna, ukuran, atau bentuk, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Pasalnya, hal ini bisa menjadi tanda kondisi medis serius yang memerlukan penanganan dokter.
